Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji mari kita ikrarkan kehadirat Allah SWT, yang telah memperkenankan dan mengabulkan do’a kita. Tentu kita masih ingat tentang do’a yang sering kita lafadzkan "Allahumma bariklana fii rajaba wa sya’bana wa balighna ramadhan ; ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami di bulan Ramadhan". Dan akhirnya saat ini kita berada di bulan Ramadhan. Belum yang Allah mengobral pahala. Bulan di mana ibadah-ibadah sunnah menjadi pahala seperti ibadah wajib dan ibadah wajib dilipatkan pahalanya oleh Allah SWT. Begitu istimewa, sehingga karena istimewanya banyak manusia yang berlomba-lomba dalam meraih keberkahannya.
Lihatlah masjid dan mushola, yang sebelumnya kering akan sholat jamaah, kini masjid dan mushola itu menjadi membludak sampai tidak muat. Subhanallah, seakan kebangkitan ummat Islam begitu melekat dan dekat.
Saudara-saudaraku yang saya cintai karena Allah, Allah subhanahuwata'ala berfirman:
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185)
Menelaah firman Allah di atas sudah jelas, Allah menurunkan al Qur’an al Karim pada bulan Ramadhan. Maka dari itu Ramadhan di sebut juga Bulan al Qur’an (Syahrul Qur’an). Begitu banyak keutamaan-keutamaan membaca al Qur’an, terlebih dibulan Ramadhan.
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, * agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS. Fathir:29-30)
Membaca al-Qur`an terbagi dua, Pertama, membaca secara hukum, membenarkan beritanya dan melaksanakan hukumnya, hal itu dengan cara melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Kedua, membaca secara lafazh yaitu membacanya. Banyak sekali nash yang menunjukkan keutamaannya. Dalam Shahih al-Bukhari, dari Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« خيركم من تعلم القرآن وعلمه » [ أخرجه البخاري ]
"Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari dan mengajarkan al-Qur`an."
Dalam Shahihaian, dari Aisyah ra, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((الماهر بالقرآن مع السفرة الكرام البررة، والذي يقرأ القرآن ويتتعتع فيه وهو عليه شاق له أجران)) [ أخرجه مسلم ]
"Orang yang pandai membaca al-Qur`an bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti, dan orang yang membaca al-Qur`an dan ia terbata-bata padanya serta merasa berat atasnya, untuknya dua pahala."
Dua pahala, pertama adalah pahala membaca dan yang kedua karena susahnya dalam membaca.
Dalam Shahih Muslim, dari Abu Umamah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اقرءُوا القرآن فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ اْلقِيَامَةَ شَفِيْعًا ِلأَصْحَابِهِ
"Bacalah al-Qur`an, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya." (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda : "Tidaklah satu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah subhanahu wa ta’ala (masjid), membaca kitabullah (al-Qur`an) dan saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan turunlah sakinah (ketenangan) kepada mereka, diliputi rahmat dan dikelilingi malaikat, dan Allah subhanahuwata'ala menyebutkan mereka pada orang (malaikat) yang ada di sisi-Nya."
Saudaraku yang saya cintai karena Allah.
Sekarang tak ada alasan untuk jauh dari al Qur’an. Ramadhan menjadi salah satu ajang dalam kompetensi kita dalam meraih gelar takwa. Hanya satu bulan, dan tak bisa ditambah lagi, kecuali kita akan dipertemukan oleh Allah dengan Ramadhan di tahun depan.
Sekali lagi, bacalah Al Qur’an, baik di kantor maupun di rumah. Karena Allah senantiasa akan menyelimuti rumah kita dengan cahaya-Nya. Cahaya Al Qur’an akan menerangi dalam kegelapan yang manusia tak mampu memancarkannya.
Selamat menikmati jamuan terindah ini. Semoga kita menjadi orang yang bertaqwa.
Posting Komentar